Wirausaha atau dirkenal dengan entrepreneur adalah suatu istilah untuk sekelompok orang yang mandiri, bekerja untuk menghasilkan barang dan jasa, baik sendiri ataupun melalui orang lain, dengan menciptakan nilai tambah dan semangat kemandirian. Pelaku wirausaha biasa disebut sebagai pengusaha atau entrepreneur. Jumlah pengusaha di Indonesia sangat terbatas masih di bawah 2{d27d70b0dca422c55efe9f46f153e13aa375b494fa4b165a7ccdd88158c8d926}, negara maju pengusahanya di atas 4{d27d70b0dca422c55efe9f46f153e13aa375b494fa4b165a7ccdd88158c8d926}, karena tidak banyak orang yang memiliki MENTAL WIRAUSAHA, tetapi lebih banyak yang memiliki MENTAL PEKERJA ATAU KARYAWAN.
Seorang pengusaha, biasanya memiliki tahapan tujuan tumbuh kembang sebagai berikut;
- Mulai usaha, usaha asal jalan, asal bisa hidup itu sudah bagus, bertahan dari waktu ke waktu.
- Menjalankan usaha yang untung dan menguntungkan, jika bisnis mulai jalan, lambat laun akan mati juga jika tidak memberikan keuntungan. Dengan memperoleh keuntungan pengusaha bisa melakukan investasi dan terus menjaga usahanya tetap hidup dan bermanfaat.
- Membangun sistem. Usaha yang semakin besar, tidak mungkin hanya dikelola sendiri, ketika usaha masih kecil sistem adalah pemilik usaha sendiri, ketika usaha berkembang, dengan puluhan sampai ribuan karyawan maka diperlukan sistem operasi yang biasa dikenal dengan SOP, awalnya sederhana sampai dengan sistem komputerisasi yang super canggih dan rumit.
- Duplikasi sukses orang lain. Latih sumber daya, ciptakan manajer-manajer hebat untuk mengelola organisasi, kembangkan cabang dan kantor pemasaran ke seluruh dunia. Diperlukan pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan sumber daya yang mumpuni.
- Bebas/freedom financial. Pengusaha yang sudah mencapai tingkatan bebas secara finansial belum tentu dia menganggur atau pensiun, karena bekerja dan berkarya bukan semata-mata untuk mencari uang, tetapi merupakan aktualisasi diri, pengabdian dan berbagi. Di fase ini, pengusaha harus mulai mengantisipasi keamanan masa depannya dengan proteksi dan manajemen perusahaan yang aman.
Untuk mencapai tahapan perkembangan bisnis, diperlukan motivasi yang kuat, dan banyak pengusaha jatuh karena proses naik kelas ini. MENTAL PENGUSAHA vs MENTAL KARYAWAN berbeda berikut ini perbandingannya:
Untuk menumbuhkan mentalitas wirausaha ada banyak pendekatan, biasanya pendidikan dari keluarga dan lingkungan adalah cara paling efektif; Jika keluarga pengusaha, dan SEJAK DINI SUDAH DILIBATKAN DALAM USAHA KELUARGA, biasanya akan tumbuh mentalitas pengusaha tersebut. Jika dilingkungan teman, teman sekolah, teman kuliah atau teman bergaul, hal ini dapat mempengaruhi tumbuhnya mentalitas pengusaha, dari pergaulan, bahan diskusi dan aktifitas teman.
Lalu bagaimana jika kita berada di lingkungan yang terbiasa dengan bekerja, petani, nelayan dan lain-lain yang bukan merupakan lingkungan wirausaha, maka biasanya ada kecenderungan untuk menjadi pekerja juga.
Apakah mentalitas wirausaha dapat dilatihkan dan dibentuk melalui pendidikan? jawabnya tentu bisa. Pendidikan kewirausahaan, untuk mendorong peserta memilih cara mencari sumber pendapatan, bekerja atau berwirausaha. Pendidikan kewirausahaan dilakukan untuk menumbuhkan pengertian bahwa berbisnis adalah lebih baik dari bekerja, berbisnis akan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja, dan berbisnis akan mampu mencapai aset atau jumlah kekayaan pribadi yang lebih besar berlipat-lipat dibandingkan bekerja dengan waktu yang sama.
- Menciptakan Motivasi
Motivasi internal, karena mengkristalnya pemahaman dan pengalaman hidup seseorang, bahwa dia harus sukses, bahwa dia harus membalik keadaan hidup, sehingga berjuang karena dorongan dari dalam diri, karena tekad yang kuat dan karena tujuan dan target pribadi akan menjadi kekuatan untuk bertahan dalam mencapai target, dan tetap bertahan saat menghadapi kesulitan dalam bisnis, tidak mudah menyerah.
Membuat keputusan dengan sadar, saya memutuskan menjadi pengusaha, sukses tidak ada yang kebetulan, sukses tidak ada yang tiba-tiba. Sukses dibangun dengan keputusan sadar, bahwa kita ingin menjadi pengusaha, saya yang memutuskan. Akibatnya kita akan fokus dan dengan fokus sukses akan lebih pasti.Motivasi eksternal, lingkungan sangat menentukan untuk mendorong pengusaha untuk terus tumbuh, jika lingkungan salah bisa mendemotivasi mental pengusaha. Bangun pemahaman keluarga dekat untuk mendukung, bangun komunitas pengusaha, temukan mentor bisnis, bisa jadi mereka senior-senior dalam bisnis yang akan terus menjadi model dan contoh untuk ditiru dalam pengembangan bisnis anda.
Ciptakan KONDISI KEPEPET, “the power of kepepet”, pengusaha besar banyak terlahir dari kondisi kepepet, tidak ada pilihan lain, harus berhasil, ini satu-satunya jalan. Tidak ada alternatif lain selain menjadi pengusaha, memulai usaha seadanya.Tutup semua pintu keluar, tidak ada pintu cadangan jika gagal. Seperti kisah penaklukan Andalusia, sangat fenomenal dengan pasukan terbatas hanya puluhan ribu bisa mengalahkan ratusan ribu pasukan dengan strategy kepepet, dengan membakar semua kapal untuk pulang, sehingga pilihannya mati atau menang.
- Membongkar Mental Block
Saya menyebut sebagai mental block, ini adalah belenggu mental, setiap orang punya mental block, punya penghambat untuk menjadi pengusaha, misalnya;- Saya bukan keturunan pengusaha, apa bisa jadi pengusaha?
- Saya tidak berbakat jadi pengusaha?.
- Saya masih terlalu muda untuk memulai usaha, nanti saja kalau sudah matang.
- Saya tidak punya modal, apa bisa membuka usaha ?.
- Saya takut gagal, saya takut ditipu jika buka usaha.
- Jika nanti usaha saya tidak laku bagaimana ?
- Mengoptimalkan Otak Kanan
Setiap orang punya kecenderungan cara memahami fakta dan bereaksi terhadap fakta-fakta tersebut, yang diantaranya karena cara kerja otak. Secara umum, otak manusia dibagi dua bagian penting, yakni otak kiri dan kanan. Cara kerja otak kirilah yang selama ini paling sering kita gunakan, yakni otak logika, otak analisa, biasanya orang yang punya kecenderungan otak kiri lebih hati-hati, banyak pertimbangan sehingga takut memulai usaha.Adapun kecenderungan otak kanan adalah otak yang kreatif, berfikir intuitif, lebih melibatkan emosional, dan biasanya orang-orang dengan otak kanan pandai menjalin hubungan dengan orang lain. Calon pengusaha sebaiknya tidak hanya menggunakan otak kiri, yakni menghitung-hitung saja, menganalisa terlalu dalam, tetapi tidak berani bertindak dan melakukan lompatan intuitif dan kreatif yang tidak difikirkan orang lain.Kedua cara kerja otak ini harus di optimalkan, akan tetapi karena sudah terbiasa dengan pekerjaan rutin yang melibatkan otak kiri, akhirnya kemampuan otak kanan terabaikan, kurang dioptimalkan, kurang berani mengambil risiko, kurang kreatif, terlalu banyak perhitungan dan sangat hati-hati, dan akhirnya tidak jadi membuka usaha, atau mudah menyerah jika mengalami kesulitan.
Ada juga kelemahan jika terlalu otak kanan, misalnya kurang hati-hati, ceroboh mengikuti intusisinya sendiri, terlalu pecaya diri, untuk itu aktifkan kedua otak kita. Cara mengaktifkan otak kanan, dengan mencoba hal-hal baru, mencoba berfikir dengan cara yang berbeda, mencoba hal-hal yang tidak disukai, mencoba rute baru dan mencoba mencari pengalaman baru.
Penting bagi kita untuk menyadari bahwa dalam diri kita memiliki dua kecenderungan berfikir dan menalar yang agak bertolak belakang, gaya otak kanan dan gaya otak kiri, dengan memahami kecenderungan gaya berfikir kita, maka kita akan mampu mengoptimalkan bagian mana dari otak kita untuk keberhasilan. Keduanya penting untuk fungsi yang berbeda.
Otak kanan penting untuk mengasah keberanian, mendorong inisiatif dan kreatifitas, tetapi otak kiri penting untuk menganalisa dan membuat perencanaan dengan detail, keduanya penting. Kurang optimal, jika kita terbelenggu dengan gaya berfikir kita, misalnya, saya tidak berbakat mengelola bisnis, saya takut gagal, kita hanya fokus membuat perencanaan tapi tidak pernah memulai usaha, dan sebagainya.
- Mentalitas Pengusaha
Pengusaha sukses bisa menjadi model, bagaimana mereka pernah mencoba memulai usaha, gagal berkali-kali dan akhirnya berhasil, seperti kolonel sanders, seperti JK Rowling, dan Silver Stalone yang akhirnya sukses dengan mengalami kegagalan.Jika ingin menjadi pengusaha, mental pengusaha sejati harus dimiliki, yakni pantang menyerah sampai berhasil. Pengusaha harus ulet, tahan banting atau persisten, yakni mereka tahan menghadapi goncangan. Kita akan menghadapi persaingan, kesulitan dan kendala.Mental yang penting sebagai pengusaha adalah jujur dan integritas, pengusaha harus jujur kepada konsumen, dan kepada diri sendiri. Membangun reputasi dengan kejujuran dan integritas dalam membangun bisnis yang terbaik, akan melahirkan pengusaha besar di masa depan. Jika bisnis dibangun dengan kolusi dan tidak jujur, lambat laun usaha akan jatuh, dan konsumen tidak percaya.
Win win solution, pengusaha besar biasanya memiliki mental saling menguntungkan, memberi nilai manfaat. Pengusaha yang curang dan merugikan orang lain, tidak pernah langgeng, untuk itu jadilah pengusaha yang memberi nilai tambah pada setiap kesempatan bisnis.
+++
Untuk keperluan training, fasilitator, motivasi, workshop, pendampingan usaha, kerjasama dan event organizer, silahkan hubungi kami. Di 085 868 586 660 Dengan senang hati kami akan membantu Anda.